Kisah Kasih di Sekolah


Namaku Jaffry Prabu Prakoso. Panggil saja aku jaffry. Di tahun akhir sekolah, banyak sekali kejadian-kejadian yang menimpaku. Jika orang bilang masa SMA yang paling bahagia, bagiku tidak. Tapi memang momen ini yang paling berkenang dibandingkan dengan yang lain.

Di awal ajaran baru, kehidupanku seperti biasa saja. Ya, hanya sekolah, berbincang dengan teman di warung sebelah sekolah sambil menunggu adik, lalu pulang. Peristiwa ini sudah kualami sejak setahun yang lalu. Tepatnya saat jam sekolahku sama dengan adikku. Karena ia baru saja masuk SMA dan perbandingan usiaku dengannya tidak lebih dari setahun.

Belajar di tahun akhir sekolah pun sungguh memberikan beban yang berat bagiku. Dari sinilah masa depanku dimulai. Salah langkah saja, sungguh fatal akibatnya. Akhirnya Aku memilih untuk mendapatkan materi selain dari sekolah. Beruntung Aku dikaruniai kecerdasan yang lebih dari Tuhan. Aku mendapat beasiswa, sehingga tidak harus membayar mahal untuk belajar selain di sekolah.

Itu berarti jadwal kegiatanku makin padat. Belum lagi sekolah akan memberikan pendalaman materi agar angkatanku lulus 100%. Terbesit dalam pikiran, Aku harus jaga kondisi sebaik-baiknya. Beban tahun ini lebih berat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Aku pun harus semangat menjalani semuanya.

Sangking sibuknya dengan masa depan, Aku sampai melupakan masalah percintaan. Memang untuk membicarakan ini, Aku sangat lemah. Bahkan teman sepermainanku sempat menuduh bahwa Aku homoseksual. Mereka membicarakan itu karena selama bergaul, mereka belum pernah melihat Aku bersanding dengan wanita.

Di saat usia tanggung seperti ini dan teman-temanku membicarakan wanita pujaannya, Aku hanya sibuk bermain dengan mereka. Bagiku, tanpa wanita hidupku masih bahagia dan Aku masih bisa hidup walaupun tanpa hawa. Meski terkadang sempat ada pikiran untuk mendekati seorang wanita, tapi hanya sebagai teman.

Bukannya karena tak memiliki tampang rupawan. Mencari seorang kekasih bukan hal yang mudah bagiku. Aku tipe pria yang perfeksionis. Terlebih lagi Aku mudah bosan dengan sesuatu yang tidak menarik untukku.

Pernah Aku mendengar kabar ada seorang wanita yang suka padaku. Aku mengetahui itu dari tingkah lakunya. Setiap ada jam kosong, ia selalu memerhatikanku dari luar kelas. Kelasnya memang di seberang kelasku. Jadi sangat mudah baginya untuk menyaksikan kegiatanku di kelas.

Suatu hari Aku diseret bersama teman-temanku untuk menyambanginya. Sekitar lima orang mengeroyokiku dan apa daya aku pun sampai padanya. Tapi ia malu. Ia langsung lari ke dalam kelas dan teman-temannya langsung menyorakiku. Agar tak terlihat memalukan, Aku bergaya sok keren sembari ke kelas. Teman-temanku tertawa puas di depan kelas setelah mengerjaiku.

Sebenarnya Aku menyukai seorang wanita. Ia teman saat Aku SMP. Aku mengenalnya beberapa bulan sebelum kita lulus SMP. Ia bukan wanita seperti umumnya. Yang membuat Aku suka padanya, ketika ia tersenyum. Sungguh bahagia saat melihat ia tersenyum. Ia juga memiliki suara yang khas. Suaranya membuatku damai.

Namun sayang, kisahku dengannya terhenti di saat kita lulus. Kami berpisah dan memilih SMA yang berbeda. Walaupun begitu, Aku tak pernah melupakannya. Sampai sekarang pun Aku tak pernah lupa dengan senyumnya. Itulah sebabnya hingga menjelang kelulusanku di SMA, Aku belum pernah memiliki seseorang di hati.

Bersambung.....
Previous
Next Post »
0 Komentar