Penyakit Aneh Macam Apa Ini!?

Perasaan suka dengan lawan jenis merupakan hal yang umum dan biasa terjadi. Aku yakin pasti setiap manusia normal mengalami kejadian ini. Kenapa ada kata normal di sini? Karena di jaman yang serba ada ini, semuanya dapat terjadi. Laki-laki saja bisa suka dengan sesama jenis. Perempuan pun demikian. Bahkan sampai ada negara yang menyediakan ruang bagi mereka yang ingin menikah untuk pasangan yang memiliki kelamin sama ini.

Lalu bagaimana dengan aku? Aku juga merasakan hal ini. Suka dengan lawan jenis tentunya. Hanya saja yang aku rasakan sangat berbeda. Aku sebut ini aneh. Kenapa aneh? Karena perasaan suka ini bukan pada orang yang tepat. Terkadang aku iri dengan orang lain yang bisa menyukai orang dengan normal seperti orang pada umumnya.

Perasaan ini menjadi tidak biasa di saat aku menyukai orang yang sudah punya keluarga. Aneh bukan? Sangat aneh. Ketika orang-orang di usia sepertiku memiliki banyak teman wanita yang masih sendiri, bahkan memberi perhatian lebih padaku, malah aku abaikan. Aku lebih menaruh perhatian pada seseorang yang berkeluarga dan punya anak. Punya anak! Sekali lagi kuulang, sudah punya anak!

Memang cinta tidak pandang bulu, tapi kalau suka dengan wanita yang sudah berkeluarga sampai memikirkannya lalu mencari latar belakang dia itu adalah hal aneh. Aneh menurutku. Jika menurut kalian adalah biasa saja, biar aku ceritakan lebih lanjut keanehan ini. Kenapa tidak orang lain saja yang aku suka. Di dunia ini masih banyak loh wanita yang masih gadis dan belum memiliki pasangan.

Belum selesai suka dengan wanita yang berkeluarga, aku tertarik dengan wanita yang usianya lebih tua dariku. Ini adalah keanehan lain yang aku punya. Sebelumnya aku tidak berpikir kalau ini adalah normal. Tapi lama-kelamaan aku menyadari ada yang tidak beres pada diriku. Aku sadar kalau kedua orang ini hanya sekadar suka dan tidak lebih. Tapi mau sampai kapan akan seperti ini.

Foto ilustrasi. Bersama teman-teman.
Aku akui banyak teman wanita di sekelilingku. Meski demikian, tidak ada perasaan lebih pada mereka. Aku hanya menganggapnya sebagai teman. Tidak lebih. Aku juga tahu beberapa dari mereka tertarik pada diriku. Sayang, aku sebaliknya. Aku lebih memilih pada orang yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Contohnya pada kedua wanita yang kuceritakan di atas.

Sebenarnya aku sudah coba untuk menanam benih perasaan pada wanita yang suka aku. Toh dari sifat dan watak dia bisa dikatakan baik. Aku juga mencoba untuk mengenalnya lebih jauh. Semakin mengenalnya malah semakin membuat perasaan ini biasa saja. Hanya karena satu kekurangan yang tidak aku suka, aku jadi membiarkan dia begitu saja.

Mungkin karena dari awal aku tidak begitu tertarik dengannya sehingga satu hal yang tidak baik membuat aku untuk merelakannya. Aku berpikir bahwa wanita yang aku dekati adalah orang yang pasti akan menjadi pasangan hidup. Itu sebabnya aku tidak mau main-main. Salah satu alasan tidak ingin bercanda dalam menjalin asmara karena aku orang yang mudah merasa bersalah.

Merasa bersalah yang berlebihan inilah yang membuat aku semakin sulit melakukan penjajakan dengan wanita apalagi sampai menjalin sebuah hubungan. Ini membuat aku hanya dekat pada wanita tapi tidak pernah mengungkapkan perasaan. Meski begitu ada saja yang menganggap bahwa tindakan ini salah. Mereka sebut kalau yang aku lakukan hanya mempermainkan wanita saja karena tidak pernah serius. Padahal bukan itu maksudku. Ya sudahlah. Semua tindakan pasti ada pandangan baik dan salah.

Sampai pada akhirnya aku lelah atas pikiran sendiri. Kalau begini caranya bagaimana aku bisa berkeluarga. Tidak pernah ada niatan serius pada wanita yang ada di sekeliling. Aku sudah mencoba mendekati mereka. Tapi tidakan itu berakhir pada ketidakcocokan. Pilih wanita, kenal lebih dekat, tahu kekurangan, tidak cocok, dilepas. Begitu terus dan berulang-ulang.

Padahal usiaku beranjak 25 tahun. Usia yang sebenarnya sudah pas untuk berkeluarga. Dari kecil aku ingin bisa menikah muda. Menjalani susah senang kehidupan dari nol. Karena kalau sudah berusia sangat matang pasti sudah memiliki materi yang layak. Tapi tetap saja sampai saat ini masih belum menemukan wanita yang cocok.

Mau sampai usia berapa akan terus seperti ini? Padahal mencintai itu menerima segala kekurangan dan kelebihan. Aku percaya itu. Tapi mudah dikata sulit dikrida. Aku pun pernah memantapkan diri pada salah satu wanita dengan segala kekurangan dan kelebihan. Juga sudah aku putuskan bahwa tahun ini menjajaki hubungan serius. Lalu…..

Bersambung….

Previous
Next Post »
0 Komentar