Bukan Durian Biasa

Lebaran tahun ini aku bersama keluarga pergi ke Padang, Sumatera Barat. Sebenarnya bukan Padang persis kampung halaman mamaku. Tapi orang Indonesia, kalau menyebut Sumatera Barat, ya Pandang. Sama seperti penyebutan orang Jawa. Padahal, bukan “Jawa” istilah yang tepat. Tapi itu tidak akan dibahas karena akan melenceng dari inti cerita.

Liburan di sana bisa dikatakan sangat menyenangkan karena aku bisa menikmati hari libur dengan tenang. Aku bisa bermalas-malasan setiap hari di sana. Tapi jika terlalu lama di sana juga terkadang bosan, karena aku bukan orang yang suka hidup datar atau menjalani hal yang sama setiap hari.

Sekitar pukul 19.30, suasana di sana sangat sepi sekali. Bisa dikatakan sudah tidak ada kehidupan. Aku hanya tidur di sofa. Tidur di tempat itu memang enak. Setelah membaca buku dan mata mulai lelah, aku dapat langsung tidur tanpa harus pindah ke tempat tidur.

Pagi hari saat aku terbangun, meja sebelah sofa sudah berhamburan sisa durian. Selain kulit dan biji durian, lalat juga terbang mengelilingi buah yang memiliki bau menyengat itu. Yang membuatku kaget adalah bentuknya sangat kecil. Biasanya ukuran durian sebesar kepala orang. Kali ini sekitar empat genggam orang dewasa.



Aku berpikiran pasti orang tuaku yang memakannya. Mereka sangat suka buah itu. Berbeda dengan aku yang kurang tertarik. Bukannya aku tidak suka, tapi karena aku belum pernah memakannya. Padahal di belakang rumah kakek-nenek, banyak sekali pohon durian. Jika sudah panen, tinggal menunggu jatuh saja.

Durian yang sudah jatuh, besar kemungkinan matang sangat tinggi. Sepupuku yang juga tinggal di Jakarta sangat senang menunggu durian jatuh. Hal yang sangat menyenangkan baginya menunggu durian jatuh. Selain mendapatkan kepuasan tersediri, durian yang baru jatuh dari pohon, sangat segar.

Meski memiliki banyak pohon durian, masih saja hingga sekarang aku belum suka dan mau untuk mencobanya. Mungkin suatu saat nanti aku akan mencobanya dan melakukan hobi yang sama seperti sepupuku lakukan.

Previous
Next Post »
0 Komentar