Senang di Menkumham


Awal tahun 2010 aku mendapat kabar bahwa akan ada kejuaraan karate tingkat mahasiswa se-DKI Jakarta. Lokasi tandingnya di Gelanggang Olahraga Soemantri. Aku yang memang jarang berkeliling Jakarta. Mungkin kali ini hanya sekadar tahu lokasi saja. Berhubung naik kendaraan kampus, aku tidak perlu repot menanyakan alamat. Tinggal duduk diam, sampai pada tujuan.

Setibanya di sana aku kaget. Kaget karena tempat itu adalah lokasi bermain saat aku kecil. Aku memiliki sepupu yang tinggal di Menteng Atas. Rumah yang sangat dekat dengan Bakrie Tower. Setiap kali menginap di sana, sepupu itu pasti mengajak berenang. Aku selalu senang dan tidak pernah menolak jika diajak. Bahkan terkadang aku yang meminta sendiri.

Bagaimana tidak mau. Di daerah Ciledug juga ada kolam renang. Di akhir 90'an tiket masuknya Rp 6000. Sedangkan di lokasi yang kini menjadi markas Bakrie itu hanya dibandrol Rp 1.200. Memang kolamnya tidak seluas yang ada di Ciledug, tapi untuk anak seusiaku cukup puas untuk bersenang-senang.

Selain berenang, aku juga suka belanja di dekat kolam itu. Pasar Festival namanya. Tempat itu benar-benar luas hingga aku bisa berlarian dan bermain petak umpet bersama sepupu dan adikku. Tempat belanja dulu sangat jarang. Indomaret atau tempat sejenisnya pun belum ada.

Selain berenang dan belanja aku juga suka bermain sepak bola. Tanah merah masih lumayan banyak di sana. Sepupu suka mengajakku ke mana-mana hingga bermain bersama temannya. Aku jadi kenal banyak teman. Rumahnya seakan-akan terasa seperti rumahku juga

Akan tetapi kesenanganku di sana hilang karena orang tua sepupu pindah rumah ke Bekasi. Pindah rumah terjadi sekitar tahun 2004. Silaturahmi dengan teman-teman di sana pun hilang. Aku juga tidak pernah ke sana lagi karena tidak ada urusan dan tidak tahu jalan. Anak pingitan sepertiku tidak bisa bebas pergi seperti anak lelaki pada umumnya.

Saat tiba di TKP, aku tercenung sebelum masuk GOR Soemantri yang ternyata sebelah Pasar Festival. Tempat yang memiliki sejuta kenangan. Namun kini dia ganti nama menjadi Plaza Festival. Mungkin nama pasar itu terlihat kuno. Banyak sekali perubahan di sana.



Tempat belanja yang selalu aku jadikan wahana bermain itu kini disulap menjadi GOR serba guna tempat tempat aku bertanding. Bisa dikatakan 70% lokasi kini berubah. Hanya kolam renang  yang masih ada. Tapi aku belum sempat masuk karena kesibukan.

Sepertinya memang aku ditakdirkan selalu bertemu dengan tempat kenangan itu. Lima tahun kemudian atau setelah bekerja menjadi wartawan pun aku selalu melihat Pasar Festival. Melihatnya setiap kali liputan di Menteri Hukum dan HAM (Menkumham). Aku tetap menggunakan nama "Pasar Festival" karena memang lebih terbiasa.

Sering melihat tempat ini karena aku baru menyadari bahwa kantor Menkumham tepat di seberang Pasar Festival yang juga dekat dengan KPK. Sambil menunggu menteri, aku selalu memandang jauh ke depan melihat bangunan yang banyak tak berubah sambil mengingat ke belakang.

Sempat sekali aku mengecek lebih dalam sekitaran lokasi mengenang masa lalu. Mencari tempat biasa solat Jumat, jajan setelah berenang, lapangan sepak bola, dan lainnya. Banyak sekali bangunan tinggi sekarang. Apartemen berserakan di mana-mana. Lapangan sepak bola tempat aku bermain setiap sore pun sudah menjadi aspal. Salah satu tempat kenangan ini sudah berubah tapi takkan hilang dari pikiran.

Previous
Next Post »
0 Komentar