Menyelami Lebih Dalam Alfred Russel Wallace


Mungkin kamu tidak asing jika mendengar nama Alfred Russel Wallace. Nama peneliti ini sering disebut-sebut dalam pelajaran IPS saat sekolah dasar. Istilah yang paling terkenal adalah Garis Wallace yang memisahkan jenis flora dan fauna di Indonesia. Akan tetapi, yang dijelaskan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hanya sekadar itu saja, tidak lebih.

Buku Alfred Russel Wallace; Kiprah dan Karyanya sebagai Ilmuan Sosial menjadi jawaban atas rasa penasaran terhadap dirinya. Buku ini menjelaskan secara detail dan rinci kehidupan Wallace mulai dari kecil sampai meninggalkan dunia. Meski hanya dengan tebal kurang dari 250 halaman, terbitan LIPI ini bisa menjelaskan secara umum.

Pembaca akan disadarkan beberapa kenyataan yang sebenarnya tidak diketahui secara umum. Salah satunya adalah Wallace yang memberikan inspirasi Charles Darwin dalam mengemukakan teori evolusi. Wallace tertutup namanya karena saat itu dia masih dianggap pemula. Padahal dia sendiri yang mengirim surat kepada Darwin ketika itu tentang evolusi saat sedang berada di Nusantara.

Memang sampai saat ini kehadiran Wallace dalam menemukan teori evolusi masih belum bisa dipastikan sampai sekarang. Tapi penulis membeberkan fakta-fakta yang menjurus bahwa memang dialah orangnya. Bukan hanya ilmuan bio-geografi saja, ternyata Wallace adalah seorang ekonom, agamawan, dan juga aktivis. Buku ini secara jelas menceritakannya satu persatu.

Buku ini terbagi atas empat bab. Bagian pertama menggambarkan secara umum kehidupan Wallace. Dijelaskan bahwa sang ilmuan sering bersebrangan pikiran dengan dominasi gereja. Wallace juga sebagai orang yang mendobrak tradisi walaupun terkadang memikirkan masa depan kehidupannya. Karena jika terlalu keras menentang gereja saat itu bisa diusir dan dikucilkan.

Bagian kedua membahas perjalanan Wallace ke hutan Amazon. Hanya dengan bermodal nekat dan sedikit uang, dia berhasil sampai di hutan yang saat itu masih dianggap mengerikan. Saat perjalanan pulang dari perburuannya mencari flora dan fauna langka itu Wallace hampir meninggal akibat cuaca laut yang ganas. Meski akhirnya dia selamat dengan kondisi kritis, darah jelajahnya tidak surut meski sempat trauma.

Bab selanjutnya lebih menceritakan Wallace di Nusantara. Penulis buku, Dhurorudin Mashad memaparkan hasil temuan Wallace setelah mengunjungi pulau-pulau di Indonesia lalu mengkarakteristikkan penduduk setempat. Dia menolak anggapan bahwa orang Indonesia jaman dulu dipandang bar-bar karena sebenarnya tidak demikian. Orang tersebut hanya menilai secara sebagian, tidak utuh.

Terakhir, lebih pada penjelasan bahwa Wallace bukan hanya tokoh bio-geografi saja, tapi juga sebagai ekonom, agamawan, dan juga aktivis. Meski tidak menjelaskan bagaiman Wallace menemukan pembagian flora dan fauna di Nusantara secara gamblang, buku ini cukup membahas Wallace secara utuh.

Hanya saja, ada beberapa bagian yang sebenarnya membahas di luar konteks kehidupan Wallace. Seperti sejarah Inggris, tokoh-tokoh lain yang sebenarnya hanya sedikit disebut dalam buku. Akan tetapi dari cerita itu bisa membuat penasaran pembaca untuk menggali lebih dalam lagi orang-orang yang dekat dengan kehidupan Wallace.

Kesimpulan dari buku Alfred Russel Wallace; Kiprah dan Karyanya sebagai Ilmuwan Sosial layak untuk dibaca bagi mereka yang mencintai sejarah. Terutama berkaitan dengan Indonesia dan juga detail masyarakatnya. Jika kamu sudah menemukan bukunya, sila menikmati sembari meminum kopi.

Previous
Next Post »
0 Komentar