Penembak Jitu dalam Peperangan


Perang Dunia selalu memiliki sisi lain. Dari sekian banyak kisah, salah satunya adalah cerita tentang penembak jitu. Buku Sniper;Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Perang Dunia II mencoba mengupasnya. Memang buku ini bukan mengisahkan tentang sosok seorang penembak jitu tapi lebih umum. Meski begitu, karangan Daud Darmawan ini sangat seru dan ada pengalaman baru yang didapat dari setiap bagian.

Buku ini tidak tebal. Hanya 122 halaman yang terdiri dari enam bagian. Pada bagian pertama kamu akan dikejutkan bagaimana pentingnya seorang penembak jitu. Sniper ibarat malaikat pencabut nyawa karena dia melihat detik-detik wajah lawan sebelum terbunuh. Bukan hanya dalam itu, satu tembakan yang dilepaskan, musuh akan kalah dalam hal mental.

Biasanya orang-orang yang menjadi incaran penembak jitu adalah seorang komandan atau yang memiliki jabatan tinggi. Hal ini karena dengan dimusnahkan seorang pemimpin, bisa membuyarkan konsentrasi para pasukan lainnya. Mereka akan kebingungan apa yang harus mereka lakukan karena tidak ada orang yang menuntun mereka.

Sayang, tidak banyak hal itu dilakukan. Ada sebuah kisah pada 7 September 1777 penembak jitu Inggris bernama Mayor Patrick Ferguson yang sudah membidik perwira Amerika dan siap menekan pelatuknya. Perwira ini diketahui memiliki jabatan yang sangat tinggi. Akan tetapi Mayor Patrick tidak melakukan hal tersebut. Alasannya karena dia ingin bersikap sebagai seorang yang jentelmen. Kemudia hari dia mengetahui bahwa perwira itu adalah George Washington, presiden pertama Amerika Serikat (hal 24).

Bagian kedua menjelaskan tentang kenapa senjata jarak jauh itu disebut sebagai sniper. Juga tentang macam-macam jenis senjata tersebut dari waktu ke waktu. Di bagian ini pula digambarkan sedikit tentang perang dunia pertama dan perang sipil Amerika.

Penulis menggambarkan seorang sniper yang bersembunyi, menyatu dengan alam, dan memburu secara cepat dengan sangat apik. Kamu akan penasaran kalimat demi kalimat. Tidak akan pernah bosan membacanya karena setiap bab memberikan ketegangan sendiri.

Negara dengan sniper terbaik adalah Finlandia. Negara adidaya Uni Soviet yang sekarang menjadi Rusia telah dibuat malu oleh negara kecil tersebut. Hal itu karena penembak jitu Finlandia bisa berkamuflase dan menembak secara taktis. Kamu tidak boleh memerlihatkan badan lebih dari tiga detik jika ingin hidup. Ngeri bukan?

Tentara Amerika Serikat menjadi yang paling buruk di antara sekutu dan lawan utamanya. Mereka memiliki senjata dan teknologi yang canggih tapi minim pengalaman. Seorang tentara Jerman mengatakan bahwa sniper Amerika selalu meleset saat menembak. Selain itu juga mereka buruk dalam bersembunyi sehingga mudah diketahui.

Ada beberapa catatan kekurangan dari buku ini. Pertama ada sedikit pengulangan pembahasan dalam tulisan. Seakan-akan penulis kekurangan bahan untuk mencerdaskan pembaca. Padahal buku ini sudah termasuk tipis. Tapi masih ada saja pengulangan. Apakah karena riset atau sumber tulisan yang kurang? Aku tidak tahu itu.

Kedua, penulis memakai sumber Wikipedia. Padahal dalam dunia akademis, Wikipedia sangat tidak relevan dijadikan rujukan. Itu karena orang yang menulis di sana tidak melakukan klarifikasi atas apa yang telah ditulis dan semua orang bisa mengedit. Itu membuat kualitas dari isi tulisan menjadi sedikit meragukan.

Secara keseluruhan, aku memberi nilai 7.5 pada buku Sniper; Sejarah, Perkembangan dan Perannya dalam Perang Dunia II. Ini hanya penilaian aku saja. Jika kamu tidak setuju, tidak masalah. Yang penting sila membaca!

Previous
Next Post »
0 Komentar